JAKARTA-Indonesia siap perjuangkan ketahanan pangan dan pertanian dalam Parliamentery Conference on the World Trade Organization (PCWTO). Rencananya PCWTO akan digelar di Bali, pada 2-5 Desember 2013 mendatang.
Sekitar 42 negara sudah menyatakan siap hadir dalam kegiatan internasional ini. “Khusus isu pertanian, kepentingan Indonesia sebagai negara berkembang mengupayakan tambahan kelonggaran dalam perjanjian WTO untuk memperkuat sektor pertanian agar mampu bersaing di pasar domestik maupun global,” kata Ketua DPR RI, Marzuki Alie di Jakarta, Jumat,(29/11).
Selain itu, kata Marzuki lagi, Indonesia juga memperjuangkan poiin penurunan atau menghapus subsidi di sektor pertanian.
Terkait perjanjian fasilitasi perdagangan, sambung Marzuki, sebaiknya negara berkembang maupun LDCs (less developed countries), tidak diminta komitmen soal bantuan pada negara berkembang dan LDCs masih terlalu lemah. “Tapi, kalau itu disepakati akan memberikan manfaat bagi Indonesia,” paparnya.
Dari perspektif Indonesia, lanjutnya, konferensi ini merupakan momentum krusial untuk mendapatkan kembali kepercayaan atas sistem perdagangan multilrateral dan atas WTO sebagai forum nogosiasi internasional.