JAKARTA-Nulai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS kian perkasa. Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan rupiah bergerak ke level Rp 14.980 per dollar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pergerakan nilai tukar dalam jangka pendek (harian) dipengaruhi oleh faktor teknikal (sentimen) positif yaitu sejumlah wilayah di AS dan Eropa akan membuka kegiatan ekonomi pasca pembatasan sosial karena COVID-19.
“Pernyataan board members The Fed yang menyampaikan bahwa ekonomi AS akan membaik di semester II-2020, meskipun di semester I-2020 mengalami resesi ekonomi serta peningkatan harga minyak,” tuturnya.
Bila dilihat secara trend, pergerakan nilai Rupiah dipengaruhi oleh faktor fundamental yaitu inflasi yang rendah dan terkendali dalam kisaran target 3±1%.
Kedua, defisit transaksi berjalan triwulan I akan lebih rendah dari 1,5% PDB dan secara keseluruhan pada tahun 2020 akan lebih rendah dari 2% PDB.
Ketiga, perbedaan suku bunga (yield spread) sangat tinggi. Yield SBN 10 tahun Indonesia dipatok sebesar 8,02% sedangan yield UST Note 10 tahun sebesar 0,3% -04% , sehingga yield spread sebesar 7,5%. Faktor tersebut menyebabkan nilai tukar undervalued dan diperkirakan bergerak stabil dan cenderung menguat
Komentari tentang post ini