JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS Slamet menyoroti rencana pemerintah yang akan melakukan kerjasama dengan Pemerintah China dalam mengembangkan pertanian di Kalimantan.
Bahkan rencana kerjasama tersebut merupakan bentuk diskriminasi terhadap para peneliti dan perguruan tinggi pertanian di Indonesia.
“Selain itu, dugaan kami kegiatan itu bisa jadi jalan eksodus petani Tiongkok, berupa impor petani seperti yang terjadi di sektor pertambangan. Jika ini terjadi, maka akan membuktikan prediksi kami sebelumnya. Pada suatu saat nanti, yang diimpor bukan produksi pertaniannya saja, melainkan petani pun akan diimpor,” kata Slamet saat sidang Paripurna, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa China bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya, dan akan memulai proyek ini pada Oktober 2024.
“Kita (Indonesia) minta mereka (China) memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sudah sangat sukses menjadi swasembada. Mereka bersedia,” ujar Luhut sebagaimana dipantau melalui akun instagram resminya luhut.pandjaitan di Jakarta, Minggu.