Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri, menurut Megawati, sudah mengatakan, Pancasila yang dimaksud adalah yang ada hari lahirnya yaitu 1 Juni.
“Itulah Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia,” tegas Megawati.
Megawati menjelaskan, ideologi itu tidak bisa dengan mudah dibicarakan. Tapi sebenarnya yang gampang kalau orang Jawa akan sangat mengerti, apa? Roso, yang ada di sini, yang sama akhirnya diucapkannya, itu.
“Jadi kalau sebenarnya kalau mau tahu Pancasila, nanti sejarah Pancasila itu apa nanti kapan-kapan. Tapi sebetulnya itu adalah gotong royong,” kata Megawati.
Bung Karno sendiri, lanjut Megawati,mengatakan bahwa kalau ndak mau lima sila yang disebutkan dipres. Saya tidak akan sebutkan apa, silakan nanti dicari. Menjadi 3. Tapi kalau juga tidak mau 3, dipres menjadi ikasila, yaitu gotong royong.
“Itu sudah ada dalam bumi yang namanya negeri kita ini. Kita hidup bergotong-royong, kita adalah orang yang ramah tamah dikenal,” tutur Megawati.
Megawati menilai, kita sendiri tidak berani mengatakan siapa sih yang membuat Pancasila. Itu yang akibatnya sekarang itu kemasukan dengan yang namanya sekarang disebut radikalisme, ingin ada ideologi baru sebagai pengganti Pancasila.
“Pancasila dihina, rasanya tidak ada yang membela. Tapi ada lho rakyat yang membela, saya suka liat diviral. Luar biasa mereka ini, siapa mereka, ndak ada jabatannya. Itulah yang ingin saya sampaikan,” tutur Megawati.
Selain dihadiri Presiden Joko Widodo acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, para anggota Dewan Pengarah BPIP, para menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, para Kepala Staf TNI dan Kapolri Jenderal Idham Azis
Komentari tentang post ini