Tahir mengemukakan, sejak didirikan, DOSS telah melayani lebih dari 80,000 pelanggan B2C, 900 lebih pelanggan B2B serta 50 pelanggan bidang pemerintahan. DOSS memiliki visi untuk menjadi pemimpin pasar ekosistem 360 dalam industri retail kamera di Indonesia.
Misi perusahaan adalah untuk menyediakan produk kamera dan layanan berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai segmen, mulai dari pehobi fotografi, videografer profesional, konten kreator, pelajar, hingga keluarga dan gamer.
Tahir menjelaskan, DOSS melepas sebanyak-banyaknya 450 juta lembar atau 26,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada nominal Rp40 per lembar. Pada penawaran awal, harga perdananya sebesar Rp135 per lembar.
Dana yang diperoleh dari Initial Public Offering (IPO), DOSS akan menggunakan 27,4% untuk belanja modal seperti sewa gerai dan pengembangan gerai baru, biaya ekspansi gerai lama d Ratu Plaza Mall termasuk biaya sewa seluas 3,000 m2.
Sementara sisanya, sekitar 72,6% untuk modal kerja kegiatan usaha utama perseroan dan operasional serta beban usaha 2024 dan 2025 di Ratu Plaza Mall, gerai baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari dan Medan. Selain itu DOSS juga akan mengembangkan teknologi layanan unggulan seperti, RFID Technology.
Komentari tentang post ini