Dari sisi angkutan kendaraan, ASDP berhasil menyeberangkan 4,17 juta unit kendaraan roda dua dan 4,48 juta unit kendaraan roda empat atau lebih.
Sedangkan jumlah barang yang diangkut mencapai 997.211 ton pada 2023.
Peningkatan jumlah perjalanan ini berdampak langsung pada pendapatan usaha jasa penyeberangan yang melonjak 73,57%, setara Rp1,39 triliun dalam lima tahun terakhir.
“Pendapatan dari Rp1,9 triliun pada 2019 naik menjadi Rp3,29 triliun di 2023,” jelas Shelvy.
Selain itu, pendapatan dari usaha pelabuhan tumbuh 34,8%, dari Rp776,8 miliar pada 2019 menjadi Rp1,04 triliun di 2023.
Pendapatan dari aneka jasa dan kerja sama juga mencatatkan pertumbuhan 29,24%, meningkat dari Rp447,8 miliar menjadi Rp578,8 miliar.
Secara total, ASDP membukukan kenaikan pendapatan 57,58% atau Rp1,79 triliun, dari Rp3,1 triliun pada 2019 menjadi Rp4,9 triliun pada 2023.
“Laba bersih juga naik tajam sebesar 74,61%, dari Rp351,33 miliar di 2019 menjadi Rp613,44 miliar pada 2023,” paparnya.
Saat ini, ASDP mengoperasikan 311 rute penyeberangan di seluruh Indonesia, di mana 66% di antaranya adalah rute perintis yang berperan penting dalam menjaga konektivitas wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), sementara rute komersial mendukung keberlanjutan operasional rute perintis tersebut.
Komentari tentang post ini