Agar kita tidak gagal paham, mari mencermati tiga kasus survei Litbang Kompas yang hasilnya sangat berbeda dengan hasil resmi KPU.
Survei Litbang Kompas Pilkada Dki Jakarta 2017
Survei Litbang kompas pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dilakiukan pada bulan Desember 2016, 80 hari sebelum hari pencoblosan.
Ada 800 responden dengan margin of error +/- 3,46 %.
Hasilnya elektabilitas AHY-Sylviana Murni 37,1 %. Ahok-Djarot 33,0 % serta Anies-Sandi 19,5 %. Belum menentukan pilihan hanya 10,4 %.
Membaca survei ini AHY-Sylvi seakan-akan pasti menang di rekapitulasi KPU.
Ternyata hasilnya kebolak-balik, jauh diluar batas margin of error dan mengagetkan semua pihak.
AHY-Sylvi akhirnya terjun bebas dari 37,1 % menjadi 17,6 %, turun 20%.
Ahok-Djarot dari 33,0 % naik menjadi 42,9 % sementara
Anies-sandi dari 19,5 % naik 20 % menjadi 39,5 %.
Survei Litbang Kompas Pilgub Jawa Barat 2018
Pada 10-15 Mei 2018 Litbang Kompas merelease hasil survei.
Ada 4 pasangan calon, 800 responden, dilakukan 30 hari sebelum hari pencoblosan dengan margin of error +/- 3,48 %.
Pasangan Ridwan kamil-UU ruzhanul 40,4 %, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 39,1 %.
Pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 4,1 % sedangkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh 11,4 %.
Dan 5 % belum menentukan pilihan.
Komentari tentang post ini