JAKARTA – Persaingan memperebutkan Kursi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025 mulai panas.
Sejumlah bakal calon mulai melakukan manuver politik guna menarik dukungan DPW dan DPD PAN.
Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan PAN harus menciptakan perubahan dengan membuka ruang bagi pemimpin baru.
Hal ini penting agar partai berlambang matahari itu bisa keluar dari posisi sebagai partai tengah yang stagnan dan bahkan cenderung mengecil.
“Kalau PAN ingin kuat dan besar serta bisa bersaing dengan parpol lain, maka menciptakan perubahan dengan membuka ruang bagi pemimpin baru itu sebuah keharusan,” tegasnya.
Menurutnya, mempertahankan pemimpin yang ada sekarang untuk tujuan membesarkan partai jelas bukan langkah yang strategis karena kecenderungan pemimpin jika diberikan kekuasaan yang lama akan memoertahankan status quo.
“Maka ketua harus diberikan pada orang baru yang mampu membangkitkan semangat untuk menyongsong masa depan partai dengan cerah,” ujarnya.
Komentari tentang post ini