Oleh: Mohamad Guntur Romli
Alasan memilih Joko Widodo pada pemilu 2014 lalu karena dia bukan anak siapa-siapa, tidak bawa-bawa siapa ayahnya, pekerja keras dan punya integritas.
Maka alasan yang sama untuk saya mendukung Ganjar-Mahfud 2024.
Mereka bukan anak siapa-siapa, tidak bawa-bawa siapa ayahnya, mereka pekerja keras, punya integritas, pengalaman dan rekam jejak.
Inilah prinsip meritokrasi, memberikan kesempatan memimpin pada seseorang karena kemampuan dan prestasi bukan karena berdasarkan anak siapa apalagi mau memanfaatkan kekuasaan ayahnya agar keluarganya bisa berkuasa lagi.
Jokowi 2014 adalah mimpi terwujud kenyataan dari mayoritas anak-anak Indonesia, yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja.
Tetapi bisa diberi kesempatan memimpin karena punya kemampuan, bukan karena anak siapa.
Karena itu lahir slogan ‘Jokowi adalah Kita’.
Karena Jokowi saat itu merepresentasikan ke-kita-an. Kita yang berasal dari yang biasa-biasa saja, dari kesederhanaan, dari rakyat.
Ganjar diberi kesempatan saat ini pun karena alasan yang sama.
Karena prinsip yang sama karena dia seperti Jokowi tahun 2014, yang datang dengan kemampuan, integritas, pengalaman dan rekam jejak, bukan karena anak siapa.
Marilah kita setia pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai itu, meritokrasi, melihat orang pada kemampuan, integritas, pada pengalaman, pada rekam jejak bukan pada KULTUS INDIVIDU.
Kekuasaan boleh silih berganti, pemimpin harus berganti, tapi prinsip-prinsip dan nilai-nilai itu yang harus tetap dan abadi.
Penulis adalah Ketua Umum Ganjarian Spartan di Jakarta
Komentari tentang post ini