Mencermati Perkembangan Pasar Global dan Pasar Domestik

Friday 31 May 2024, 4 : 35 pm
Sinyal Fed tapering atau pengurangan stimulus dari bank sentral Amerika Serikat sepertinya terlihat semakin jelas akan berlangsung di kuartal keempat ini. Kenaikan Fed Rate diproyeksikan akan maju lebih cepat dan terjadi di tahun 2022, menjadi 0,50%.
Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)

Oleh: Freddy Tedja

Memasuki kuartal kedua tahun 2024, ada beberapa perkembangan baru yang cukup menarik untuk dicermati, baik dari pasar global maupun Indonesia sendiri.

Secara keseluruhan dalam perspektif global, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan lebih kuat dibandingkan proyeksi sebelumnya, inflasi cenderung menurun, namun yang menjadi kontradiksi adalah tingkat suku bunga yang masih tetap dipertahankan di level saat ini untuk beberapa waktu lebih lama.

Dari dalam negeri, pemilu berlangsung lancar, peralihan pemerintahan diperkirakan berjalan mulus, dan fundamental ekonomi Indonesia tetap baik.

Di lain pihak,  volatilitas yang terjadi pada Rupiah cukup mengkhawatirkan sentimen investor.

Mari kita bahas secara singkat kondisi-kondisi tersebut.

PASAR GLOBAL

Baca juga :  Perbandingan Harga BBM di Tiga Presiden

IMF memproyeksikan ekonomi global tahun ini tumbuh 3,2%.  Penopang utamanya adalah kawasan negara berkembang yang diproyeksikan tumbuh 4,2%, disusul oleh kawasan negara maju yang tumbuh 1,7%.

Menariknya, semua angka-angka ini lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang dirilis bulan Januari lalu, apalagi jika dibandingkan dengan kekhawatiran resesi global yang sempat mengemuka tahun lalu.

Optimisme pertumbuhan ini didukung oleh tingkat permintaan yang kuat, tabungan era pandemi yang masih lebih dari cukup, dan juga dampak positif stimulus pemerintah. Ekonomi yang resilien juga terjadi bersamaan dengan tren disinflasi, didukung oleh pemulihan rantai pasok global, ketersediaan tenaga kerja, dan turunnya harga energi.

Masalahnya, walaupun inflasi global sudah menjinak, bank sentral dunia belum dapat menurunkan suku bunga, karena cenderung menunggu langkah bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.

Baca juga :  Mafia Listrik Dibalik Kenaikan Harga Listrik

Di lain pihak, The Fed memberi sinyal masih butuh waktu untuk lebih yakin lagi bahwa inflasi domestiknya sudah benar-benar dalam tren penurunan, sebelum melakukan pemangkasan.

Kondisi ini membuat pasar harus menyesuaikan kembali ekspektasinya terkait suku bunga, dan sempat meningkatkan volatilitas baik di pasar saham, pasar obligasi, maupun pasar mata uang, baik di seluruh dunia – global, Asia, sampai Indonesia.

Namun kabar baik terakhir, Chairman The Fed  mengemukakan bahwa walaupun suku bunga belum akan turun secepat ekspektasi pasar sebelumnya,  tapi potensi kenaikan lebih lanjut pun sangat kecil, jadi langkah berikutnya ke depan adalah pemotongan suku bunga.

Hal ini dapat dipahami, karena sebenarnya mayoritas komponen inflasi AS telah mereda, kecuali komponen shelter dan transportasi yang memang masih cukup tinggi.

Baca juga :  Surat Terbuka Kepada Menkeu: Wakaf Uang dan Dampak Negatif Bagi Ekonomi

Nah, semoga kejelasan sikap The Fed dapat menenangkan pasar, seperti terlihat dari volatilitas yang sudah mulai mereda.

Dan ke depannya sentimen pasar global kembali dapat kembali kondusif.

 PASAR DOMESTIK

Beralih ke Indonesia.  Di kuartal pertama kemarin,  pemilu presiden menjadi fokus utama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaMoneter.com. Mari bergabung di Channel Telegram "BeritaMoneter.com", caranya klik link https://t.me/beritamoneter, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Moneter

Redaktur Berita Moneter

Komentar


HI THERE!

Eu qui dicat praesent iracundia, fierent partiendo referrentur ne est, ius ea falli dolor copiosae. Usu atqui veniam ea, his oportere facilisis suscipiantur ei. Qui in meliore conceptam, nam esse option eu. Oratio voluptatibus ex vel.

Wawancara

BANNER

Berita Populer

Don't Miss

DPD PAN Jabar Optimis Mendulang Suara Bagi PAN

BEKASI-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bekasi,

Perlu Aturan Cegah KKN di BUMN

JAKARTA-Sistem kepegawaian pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai memiliki