JAKARTA-Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang melanda sejumlah negara di dunia membuat IMF merevisi pertumbuhan ekonomi dunia 2014 dari 3,4% menjadi 3,3%.
Hal serupa juga dilakukan oleh WTO yang memangkas target pertumbuhan perdagangan dunia dari 4,7% menjadi 3,1%.
Pemerintah pun merevisi target ekspor tahun 2014 sebagai respon atas penurunan pertumbuhan perdagangan dunia dan harga komoditas.
“Target ekspor 2014 direvisi dari semula USD 190 miliar (naik 4,1% YoY) menjadi USD 184,3 miliar (naik sekitar 1% YoY),” jelas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, di Jakarta, Jumat (17/10).
Lebih lanjut, Mendag menjelaskan bahwa penurunan target ekspor 2014 juga disebabkan oleh penurunan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia yang terjadi hingga bulan September 2014, antara lain bijih besi (turun 35,7%), karet (28,8%), CPO (21,7%), dan batu bara (15,5%).
Selain itu, ekonomi beberapa negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia mengalami pelemahan pada triwulan II 2014 dibanding triwulan I 2014.
“Beberapa negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia mengalami pelemahan pada triwulan II 2014, antara lain Korea Selatan, Singapura, Jerman, Rusia, dan Jepang,” ungkapnya.
Komentari tentang post ini