Hal ini pun menyebakan penurunan realisasi ekspor nonmigas ke negara tujuan utama.
“Realisasi ekspor nonmigas ke negara tujuan utama turun 6,2%; jauh di bawah target yang ditetapkan naik sebesar 4%-5%,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Mendag menyampaikan bahwa penurunan juga terjadi pada realisasi ekspor komoditas utama yang hanya tumbuh 1,2%, atau di bawah target yang ditetapkan naik sebesar 5,5-6,5%.
Selain itu, pertumbuhan impor negara prospektif tujuan ekspor Indonesia umumnya turun, kecuali Taiwan, Iran, Meksiko, dan Nigeria, sehingga akan mempengaruhi pencapaian target ekspor Indonesia 2014.
Sedangkan pertumbuhan impor dunia selama semester I hanya tumbuh 2,2%; dibawah target yang ditetapkan sebesar 3,1%.
Namun demikian, masih ada peluang untuk mencapai target ekspor di tengah lesunya perdagangan dunia. Ekonomi Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Tingkat pengangguran AS mulai menurun sebesar 5,9% pada bulan September dan penciptaan lapangan pekerjaan juga meningkat di beberapa sektor, seperti sektor bisnis jasa, ritel, perawatan kesehatan, dan konstruksi.
Komentari tentang post ini