Oleh: MH. Said Abdullah
Virus Corona (Covid-19) telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi seluruh negara di dunia.
Covid-19 telah masuk ke 45 negara di dunia, menjangkiti 80 ribu lebih orang dan menewaskan 2.000 lebih pasien di China.
Bahkan diperkirakan dampak yang ditimbulkannya, lebih parah dari Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang juga sama-sama berasal dari China.
SARS yang mewabah pada 2002-2003, memakan korban jiwa hampir 800-an orang di seluruh dunia dan menjangkiti sekitar 8.000-an lebih orang selama periode tersebut.
The Economist, mulai menyebut nama Covid-19 dengan istilah Coronanomics, karena dampak yang ditimbulkannya telah memberikan dampak yang besar bagi demand-supply barang dan jasa yang belum pernah terjadi sebelumnya,di seluruh dunia.
Artinya Coronanomics telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian global.
Bahkan, Bank of America (BofA), memprediksi pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan mencatatkan kinerja terburuknya pada tahun ini, sejak resesi besar di Amerika Serikat (Great Depression) tahun 1930.
Komentari tentang post ini