Lalu bagaimana dalam empat tahun terakhir, mari kita hitung.
Tahun tahun 2019 laba bersih BUMN adalah 161,29 triliun rupiah, tahun 2020 senilai 42,58 triliun rupiah, 2021 laba bersih BUMN senilai 129,72 triliun rupiah, tahun 2022 senilai 351,02 triliun rupiah.
Berapa jumlah nilainya? Yakni 684,61 triliun rupiah. Jika diukur dalam dolar yang rata rata harganya dalam waktu tersebut adalah 14 484/USD?
Maka laba bersih BUMN dalam kurun empat tahun dipimpin Menteri Erick Tochir yakni 47,26 miliar USD.
Maka jika dilihat dari angka tersebut maka dapat dikatakan bahwa penurunan keuntungan atau laba bersih BUMN selama empat tahun terakhir sangat parah yakni menurun sebesar 10 persen.
Penurunan ini memang tidak masuk akal jika melihat perkembangan utang BUMN dalam satu dekade terakhir yang melejit.
Jadi bagaimana memulihkan semua ini? Sekarang banyak BUMN yang bangkrut akibat tidak bisa bayar utang.
Sementara utang utang kemarin diharapkan menghasilkan produktifitas BUMN.
Namun apa daya ternyata harus berakhir dengan kebangkrutan.
Komentari tentang post ini