Dari aspek tindakan komunikasi yang dilakukan oleh orang yang menolak Ahok, secara hipotesis mereka setidaknya berada pada empat kategori, sebagai berikut:
Pertama, orang yang murni berkeinginan agar Ahok tidak masuk menjadi pimpinan di BUMN karena mereka tidak setuju dengan karakter Ahok selama ini yang acapkali memang tampak kurang humanis.
Kedua, orang yang boleh jadi mengganggu kepentingannya selama ini dan yang akan datang bila mana Ahok benar-benar duduk sebagai pemimpin di BUMN tarkait.
Ketiga, orang yang bisa jadi ada aktor tertentu di belakangnya yang merasa terusik atas kemapanan selama ini yang terkait dengan berbagai kepentingannya.
Keempat, orang mencoba “menanam saham” manakala benar-benar Ahok menjadi pimpinan BUMN tertentu. Bila mana Ahok “membongkar” berbagai masalah yang bisa jadi terkait dengan orang yang bersangkutan, maka serta merta menyebutnya sebagai tindakan balas dendam karena pernah menolak Ahok akan duduk sebagai petinggi di BUMN tersebut.
Untuk mengkonfirmasi empat atau lebih kategori tersebut, haya waktulah yang mengujinya bilamana Ahok benar-benar sudah ditempatkan di BUMN dengan posisi sangat strategis.
Penulis adalah Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner di Jakarta
Komentari tentang post ini