Dengan pertumbuhan penjualan itu, beban pokok penjualan perseroan turut meningkat 4,7% menjadi Rp33,34 triliun, dari sebelumnya Rp31,84 triliun. Meski begitu, laba kotor JPFA tetap tumbuh 34,12% dari Rp5,92 triliun menjadi Rp7,94 triliun.
Setelah dikurangi beban-beban, laba usaha JPFA tercatat meningkat sebesar 82,9% dari Rp1,99 triliun menjadi Rp3,64 triliun. Adapun laba sebelum pajak emiten perunggasan beraset Rp35,53 triliun per 30 September 2024 ini mencapai Rp3,02 triliun, melejit 134,11% dari Rp1,29 triliun per September 2023.
Komentari tentang post ini