JAKARTA-Usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa UMKM telah banyak berkontribusi terhadap Produk Domestin Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang turut mempengaruhi basis perpajakan di tanah air.
Namun begitu, UMKM yang begitu besar jumlah dan dampaknya terhadap perekonomian, hingga saat ini belum mampu menembus pasar ekspor.
Adapun kontribusi UMKM terhadap total ekspor Indonesia baru sebesar 15,8 persen.
“Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah akses pembiayaan yang belum optimal,” ujarnya.
Menkeu menyebut, sebanyak 29,2 juta orang belum mampu mengakses pembiayaan.
Sebaliknya, sebanyak 121,7 orang telah berhasil menerima pembiayaan baik melalui KUR, BPR, Lembaga Keuangan Khusus, BLU Pengelolaan Dana, serta P2P lending dari berbagai institusi lain.
“29,2 juta orang tidak mampu mengakses pembiayaan. Ini lebih karena akses itu adalah constrain atau masalah affordability. Ini dua hal yang saya harapkan BRI (dapat) melakukan penetrasi hingga ke akar rumput melalui BRILlink agent,” ungkap Menteri Keuangan dalam BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3).
Komentari tentang post ini