Dikatakan Erwin, proyek tersebut menelan investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Saat ini, Semen Bosowa memproduksi semen sebesar 3,5 juta ton per tahun dari baik dari Semen Bosowa MarosĀ maupun Semen Bosowa di Batam, Kepulauan Riau. Dengan beroperasinya line II tersebut, total produksi Semen Bosowa secara keseluruhan akan menjadi 5.2 juta per tahun.
Erwin mengharapkan, dengan beroperasinya pabrik line II ini akan mendorong akselerasi pembangunan di Kawasan Timur Indonesia, utamanya memenuhi kebutuhan semen untuk pembangunan infrastruktur. āPeningkatan ini merupakan bentuk komitmen Bosowa membangun infrastruktur di KTI. Sebab KTI ini masih sangat tertinggal. Industri dan infrastruktur harus digenjot, sekaligus agar wilayah ini siap menampung limpahan industri dari Pulau Jawa,ā papar Erwin.
Ā
Komentari tentang post ini