Apalagi setiap kali para bos mafia itu melakukan aktivitas kejahatannya, mereka memulai dengan tanda salib sebagai salah satu simbol dalam agama katolik.
Dalam film itu, ia malah mempunyai bapa pengakuan dosa yang bernama Kardinal Lamberto. Setelah kematian Paus Paulus VI, Lamberto terpilih sebagai paus baru dan mengambil nama Paus Yohanes Paulus I.
Di hadapan Kardinal Lamberto, Michael Corleono mengaku: “Tuhan, dalam hidup ini saya selalu berjuang dan bertarung dengan penuh kekerasan agar selalu tampil pemenang. Memang benar terjadi, kehendakku untuk menjadi pemenang selalu terwujud”.
Lanjutnya: “Tetapi, semakin aku jadi pemenang di berbagai pertarungan, jalan yang saya lalui penuh lekak-lekuk. Tuhan, kapan semua ini akan berakhir?”
Pengakuan dosa si bos mafia ini menunjukkan bahwa mereka tetap mengakui sebagai orang beragama. Bahkan sadar bahwa semua kejahatan yang mereka lakukan bertentangan ajaran agama mereka.
Tetapi, mengapa mereka tega menerapkan mental baja pantang menyerah dalam berpolitik? Semua itu mereka lakukan demi citra sukses sebagai pemenang. Sebab sejarah dunia kita hanya bicara tentang pemenang, tidak pernah berbicara tentang orang kalah.
Komentari tentang post ini