BALI- Ekonomi digital tumbuh melesat ditopang pola konsumsi belanja secara daring dan juga sistem keuangan digital yang makin mumpuni. Pada tahun 2024, pemerintah menargetkan 90% inklusi keuangan, dimana masyarakat indonesia menikmati layanan keuangan digital yang berkualitas dan terjangkau. “Potensi ekonomi dan keuangan digital memiliki prospek cerah, untuk dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan yang baru,” kata Menteri Koordinator bidang perekonomian Airlangga Hartarto di Bali pada Senin (11/7/2022).
Nilai ekonomi digital/internet Indonesia di 2021 tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar US$70 miliar, dan diperkirakan mampu mencapai US$146 miliar pada tahun 2025. Transaksi QRIS tumbuh 245% dan nilai transaksi digital banking meningkat 20.82% secara tahunan. “Indonesia menjadi tuan dan tujuan investasi digital yang populer di asean atau mewakili 40% dari digitalisasi Asean yang nilainya 300 triliun dan didukung tentunya perbaikan iklim usaha yang kondusif,” kata Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.