Oleh: Eugene Leow, Rates Strategist dan Radhika Rao, Economist DBS Group Research
Prospek ekonomi makro dan pengetatan kondisi keuangan pada akhirnya memaksa Bank Sentral AS memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin dalam pertemuan darurat semalam.
Walaupun kami memberi isyarat kemarin bahwa pelonggaran Bank Sentral AS hanya menunggu waktu dan kemungkinan besar mengemuka, kami tidak memperhitungkan kemungkinan Powell akan bereaksi dengan tingkat urgensi seperti ini.
Sangat disayangkan bahwa penurunan suku bunga tersebut memiliki dampak tidak diinginkan karena telah menimbulkan ketakutan di kalangan pelaku pasar ketimbang meningkatkan rasa percaya diri. Tanpa dukungan fiskal, yang dapat dipercaya, sentimen buruk membuat imbal hasil surat berharga pemerintah AS berjangka waktu 10 tahun (10Y US) turun ke bawah 1%.
Pasar juga telah memasukkan pemotongan suku bunga sebanyak dua kali pada sisa tahun ini ke dalam penghitungan harga mereka. Kami telah merevisi perkiraan suku bunga dolar AS dan dolar Singapura kami menjadi lebih rendah namun kami juga mengingatkan akan risiko penurunan nilai untuk tingkat bunga jangka pendek.
Komentari tentang post ini