Maka, laba usaha LINK di Kuartal I-2021 menjadi Rp358,02 miliar atau lebih besar dibanding periode yang sama di Kuartal I-2020 senilai Rp307,06 miliar.
Sedangkan, laba sebelum pajak pada kuartal pertama tahun ini tercatat Rp324 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp263,91 miliar.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan di Kuartal I-2021 yang sebesar Rp74,97 miliar, maka laba tahun berjalan yang dicatatkan LINK selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp249,03 miliar atau mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp197,7 miliar.
Per 31 Maret 2021, total liabilitas LINK tercatat melonjak menjadi Rp4,24 triliun dari Rp3,18 triliun pada 31 Desember 2020.
Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Maret 2021 tercatat sebesar Rp4,87 triliun atau lebih besar dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang senilai Rp4,62 triliun.
Berdasarkan surat LINK yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peningkatan liabilitas sebesar 33,35 persen tersebut disebabkan oleh pencairan fasilitas kredit perseroan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp1 triliun dari total fasilitas kredit yang sebesar Rp1,5 triliun.
Komentari tentang post ini