JAKARTA – Pendapatan bersih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 16,78% menjadi Rp12,54 triliun pada Januari-September 2024, dari Rp15,07 triliun pada periode sama 2023.
Penurunan terbesar pendapatan WIKA pada sembilan bulan pertama 2024 dari segmen infrastruktur dan gedung yakni 25,67%, jadi Rp6,01 triliun.
Disusul segmen energi dan industrial plant yang merosot 19,32% menjadi Rp2,08 triliun.
Kendati pendapatan turun, emiten badan usaha milik negara (BUMN) di bidang jasa konstruksi dan investasi beraset Rp66,98 triliun per September 2024 itu mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp741,43 miliar pada Januari-September 2024.
Pada periode sama tahun 2023, Perusahaan BUMN ini masih merugi sebesar Rp5,84 triliun.
Pencapaian laba di tengah penurunan pendapatan WIKA, menurut laporan keuangan Perseoan per September 2024, dikutip Kamis (07/11/2024), didukung oleh pendapatan lain-lain sebesar Rp5,25 triliun pada Januari-September 2024, melonjak 1.391% dari Rp352,29 miliar pada Januari-September 2023.
Komentari tentang post ini