JAKARTA – Penjualan bersih PT Kimia Farma Tbk (KAEF) pada Januari-September 2024 mencapai Rp7,86 triliun, naik 1,9% dari Rp7,71 triliun pada periode yang sama tahun 2023. Penjualan KAEF pada sembilan bulan pertama 2024 didominasi oleh pasar lokal yakni sebesar Rp7,76 triliun (98,68%). Sementara ekspor hanya Rp103 miliar.
Kendati penjualan naik, menurut laporan keuangan KAEF per September 2024, dikutip Selasa 05/11/2024), emiten badan usaha milik negara (BUMN) bidang farmasi beraset Rp16,8 triliun per September 2024 itu merugi Rp421,83 miliar pada Januari-September 2024. Nilai kerugian KAEF ini membengkak 138% jika dibandingkan rugi Rp177,36 miliar pada Januari-September 2023.
Kerugian KAEF tersebut disebabkan antara lain oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar 12,5% jadi Rp5,5 triliun, dari Rp4,8 triliun. Selain itu, beban keuangan Perseroan juga meningkat sebesar 7,76% menjadi Rp442,24 miliar pada Januari-September 2024, dari Rp410,37 miliar pada Januari-September 2023.
Akumulasi beban pokok dan beban keuangan di atas mengakibatkan rugi sebelum pajak emiten farmasi itu membengkak hingga 323% menjadi Rp633,65 miliar pada Januari-September 2024, dari Rp149,63 miliar pada periode sama tahun 2023.
Komentari tentang post ini