JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih merugi Rp2,69 triliun pada Januari-Juni 2024, turun 62,3% dari rugi Rp7,16 triliun pada periode yang sama 2023.
Kerugian GOTO, seperti tergambar dalam laporan keuangan Juni 2024 yang dipublikasikan Selasa, (30/7/2024) disebabkan antara lain oleh, bagian kerugian bersih entitas asosiasi dan ventura bersama yang membengkak 673% jadi Rp1,43 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp185,17 miliar pada Januari-Juni 2023.
Selain itu, kerugian GOTO juga dipicu kenaikan beban keuangan sebesar 46,18% jadi Rp242,41 miliar, serta beban pokok pendapatan meningkat 43,9% jadi Rp3,71 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp2,57 triliun pada Januari-Juni 2023. GOTO menderita rugi sebelum pajak Rp2,89 triliun pada Januari-Juni 2024, turun 61,13% dibanding Rp7,45 triliun pada Januari-Juni 2023.
Meski merugi, pendapatan bersih GOTO enam bulan pertama 2024 tumbuh 12,4% jadi Rp7,73 triliun, dari Rp6,88 triliun pada periode sama 2023. Penyumbang terbesar pendapatan GOTO dari jasa pengiriman yakni sebesar Rp2,66 triliun, berikut imbalan jasa sebesar Rp292 triliun, jasa pinjaman Rp666,82 miliar, imbalan jasa e-commerce Rp266 miliar dan lain-lain sebesar Rp874 miliar.
Total aset GOTO per Juni 2024 sebesar 46,38 triliun, turun 14,25% dari Rp54,09 triliun per Desember 2023. Sedangkan jumlah libilitas dan ekuitas GOTO per Juni 2024, masing-masing sebesar Rp12,86 triliun dan Rp33,51 triliun.