Oleh: Ferdinand Hutahaean
Dunia sedang dilanda keresahan akibat harga minyak mentah yang saat ini terus terjun bebas hingga berada dibawah level USD 30/ barel. Namun sepertinya tidak semua belahan bumi ini meras resah atas penurunan harga minyak mentah tersebut. Sebab harga minyak mentah yang murah selayaknya berkah bagi negara importir minyak seperti Indonesia.
Ada apa minyak mentah terus merosot harganya? Mengapa minyak mentah yang harganya terus merosot itu seperti tidak bisa dikendalikan? Adakah harga itu turun sendiri tanpa ada sebuah operasi khusus yang memaksa harga minyak dunia turun?
Tudingan rekayasa tertuju pada Amerika Serikat (AS) dan sahabatnya Arab yang menyebabkan harga minyak dunia terus turun dengan tujuan politik tertentu dan menjadi alat perang yang ampuh dan mematikan bagi lawan lawan politik sekutu ini.
Adakah memang demikian yang terjadi? Bukankah penerununan harga minyak ini telah menggerus APBN Arab Saudi hingga lebih dari 50% dan memaksa Pemerintah Saudi menaikkan harga jual BBM sebesar 40%? Bukankah kondisi ini telah mengakibatkan rencana pemutusan hubungan kerja bagi perusahaan perusahaan multi nasional termasuk perusahaan yang berasal dari AS seperti Chevron yang rencana akan mengurangi tenaga kerja dan melepas beberapa blok migas karena merugi?
Komentari tentang post ini