Dan bukan cuma itu, tapi hampir semua perusahaan disektor ini menjerit. Sepertinya memang butuh analisa lebih jauh untuk membuktikan itu semua. Namun kali ini kita tidak sedang membahas Saudi dan AS, akan tetapi kita membahas kondisi di negara kita.
Harga minyak mentah yang terus menurun hingga mendekati cost production kita bahkan sudah ada yang dibawah cost production beberapa blok migas terutama offshore memang membawa ancaman tersendiri bagi bangsa dan bagi negara.
Sebuah drama situasi bertumbuh bagai jamur dimusim hujan, situasi yang bersumber dari beberapa pihak untuk mendiskreditkan Pemerintah dan Pertamina khususnya yang menjadi BUMN yang bertugas dibidang ini.
Pernyataan-pernyataan yang muncul memang bukan tidak beralasan karena harga minyak mentah sedang rendah namun harga jual BBM belum disesuaikan lagi. Tudingan bahkan menyasar Pertamina dengan menyebut Pertamina berbisnis meraup untung besar besaran ditengah harga minyak dunia yang terus turun, bahkan dengan tudingan keras menuding Pertamina berbisnis seperti perampok.
Komentari tentang post ini