JAKARTA-Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mendesak pemerintah berani menyetop ekspor CPO kelapa sawit, karena dalam dua bulan ini masih terjadi kelangkaan minyak goreng (migor).
Kesimpulannya dari kelangkaan migor itu adalah terjadi monopoli, oligopoli dan kartel migor oleh 4 penguasa migor di Indonesia.
“Jadi, Presiden Jokowi harus berani stop ekspor CPO kelapa sawit untuk satu bulan ke depan sampai situasi dan ketersediaan minyak goreng aman,” katanya kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Senin (7/3/2022)
Apalagi, kata Ketua DPP PDIP, beberapa minggu lagi sudah memasuki bulan suci Ramadhan 1443 H dan sekaligus menyambut Idul Fitri.
“Kalau tidak stop ekspor, maka sampai kapanpun akan terjadi kelangkaan migor dan kebutuhan lainnya,” ujarnya.
Kebijakan menghentikan ekspor sementara, lanjut Legislator dari Dapil Jatim XI ini, karena pemerintah harus memprioritaskan kebutuhan dan ketahanan pangan rakyat.
Dimana migor bersentuhan langsung dengan rakyat.
“Berapapun harga migor per kilogramnya akan dibeli. Di Jakarta saja Rp16.000 – Rp17.000,- tetap dibeli. Persoalannya sudah mondar-mandir ke pasar dan minimarket migor itu tidak ada. Belum lagi harus naik angkot, masak gak mikir,” tegas Said lagi.
Komentari tentang post ini