JAKARTA-Penegasan Pimpinan Pesantren Buntet KH. Adib Rofiuddin Izza yang memberikan dukungan kepada Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo sekaligus merupakan klarifikasi dan bantahan langsung terhadap klaim sepihak dari kubu TPN Prabowo Gibran.
Sebelumnya, pasangan Prabowo-Gibran mengumumkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) mencamtumkan nama pimpinan Pesantren Buntet kharismatik itu.
Saat itu, banyak kalangan mempertanyakan kebenaran masuknya KH. Adib ke susunan TPN Prabowo Gibran.
Masyarakat yang mengenal kapasitas dan krebilitas KH. Adib sangat meragukan keberpihakannya kepada pasangan nomor urut 2.
Dan ternyata terbukti KH. Adib ternyata memberikan dukungan ke Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Gerbang Informasi Pemerintahan (GIP) Miqdad Husein, termasuk yang dari awal meragukan kiprah KH. Adib di TPN Prabowo Gibran.
Namun, seperti diakuinya, karena kesibukan masing-masing belum sempat saling tabayyun untuk mengecek kebenaran bergabungnya KH. Adib ke TPN Prabowo Gibran.
“Saya mengenal beliau sebagai seorang idealis dan memiliki komitmen moral tinggi. Beliau sangat dekat dengan Gus Dur. Karena itu sangat tidak mungkin beliau mendukung pasangan yang terbukti melanggar etika atau produk pelanggaran etika,” papar Miqdad, saat berkunjung ke Islamic Center At Taqwa Cirebon.
Secara logika lineer, seorang yang memiliki standar moral tinggi apalagi berlatarbelakang pesantren, terasa aneh jika mendukung produk pelanggar etika. Unsur utama yang membentuk etika itu, katanya lagi adalah moral.
Melabrak dan melanggar etika berarti tidak memiliki moral.
“Apa iya, tokoh agamawan yang konsisten pada ajaran agamanya akan mendukung produk pelanggar etika? Jika itu terjadi sama saja dengan ikut melabrak etika dan moral,” tegasnya lagi.
Saat ini sebagian besar tokoh agama yang telah mengetahui proses awal pasangan salah satu Capres Cawapres yang berdasarkan keputusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terbukti melanggar etika, mulai berpikir ulang mengevaluasi sikapnya.
Komentari tentang post ini