JAKARTA – Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Mulyantomenilai citra Pertamina saat ini berada di titik terendah pasca terungkapnya kasus korupsi yang merugikan negara sebesar 193,7 triliun rupiah dalam setahun itu.
Mulyanto melihat efek kerusakan (damage effect) yang timbul akibat kasus korupsi Pertamina itu sudah meruntuhkan kepercayaan publik.
Sehingga masyarakat mulai meninggalkan produk Pertamina meskipun harganya dijual lebih murah.
Masyarakat berbondong-bondong membeli BBM dari SPBU asing yang kualitasnya dianggap terjamin meskipun harganya lebih mahal.
“Pemerintah harus serius menangani kasus korupsi Pertamina yang menimbulkan kerugian negara sebesar Rp. 193,7 triliun untuk tahun 2023, bukan hanya dari sisi kuratif, yakni mengungkap pelaku korupsi ke akar-akarnya dan menghukum mereka dengan seadil-adilnya, tetapi juga yang utama adalah dari sisi preventif, yakni merombak tata kelola impor migas ke depan, agar semakin transparan dan akuntabel,” ujar Mulyanto.
Mulyanto minta Pemerintah segera merombak tata kelola migas yang jauh dari intervensi atau kepentingan partai politik.