JAKARTA – Ketua Setara Institute, Hendardi mengeritik keras episode sidang ‘papamintasaham’ oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR pada (7/12) dengan memberikan perlakuan istimewa terhadap Ketua DPR, Setya Novanto.
Sikap beberapa anggota MKD yang mengaku berjuang agar sidang digelar secara terbuka juga merupakan parodi ‘menjijikan’ karena semestinya mereka bisa berbuat lebih, termasuk walk out (WO) dari proses itu.
“Sidang tertutup MKD itu tak lebih sebagai parodi ataupun dagelan elit politik untuk menghibur rakyat. Jika tidak ada terobosan baru, maka skandal renegosiasi kontrak Freeport hanya akan berakhir antiklimaks dan tidak membawa perubahan apapun,” jelas Hendardi di Jakarta, Selasa (8/12).
Menurutnya, pembelaan membabi buta sejumlah anggota MKD yang seolah-olah telah memperjuangkan sidang terbuka tetapi gagal merupakan parodi menggelikan. Sebab, anggota MKD ini bisa berbuat lebih, termasuk walkout dari proses itu.
Seperti diketahui, beberapa anggota MKD tampil bak pahlawan kesiangan usai sidang tertutup MKD.
Komentari tentang post ini