“Kami tidak ingin meningkatkan generasi yang keempat,” ujarnya.
Selisih keuntungan antara teknologi generasi keempat dan kelima BMW mencapai “dua digit” dalam persen, kata Krueger, kendati ia tidak menyebutkan angka secara pasti.
“Jika Anda ingin memenangkan persaingan, Anda harus menjadi yang paling kompetitif di segmen ini, jika tidak, Anda tidak dapat meningkatkan volumenya,” katanya.
BMW tengah mengerjakan teknologi generasi keenam dan menginvestasikan milayaran euro guna penelitian sel baterai untuk produksi massal, kata perusahaan itu.
BMW akan membangun mobil listrik di 10 pabriknya di seluruh dunia kendati fokus utama mereka adalah kendaraan bermesin hibrida, yang menggabungkan mesin pembakaran dengan motor listrik bertenaga baterai.
Pabrikan itu ingin menambah 25 model kendaraan listrik terbaru pada 2025, 12 mobil di antaranya merupakan varian listrik sepenuhnya.
Berkat metode produksi baru mulai tahun 2020 dan seterusnya, BMW mampu memproduksi seluruh model kendaraan dengan bermacam pilihan mesin, mulai dari full listrik, hibrida, dan mesin pembakaran konvensional. ***
Komentari tentang post ini