JAKARTA-Peluncuran program mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) dari Kementerian Perindustrian dinilai sebagai kebijakan keliru. “Kuota BBM tahun ini akan jebol,” kata anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, MH Said Abdullah ditemui Beritamoneter.com di Jakarta, Senin,(16/9).
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, produksi massal LCGC justru akan membuat boros kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di 2013 sebanyak 48 juta kiloliter. “Ini bukan untuk menghemat BBM (bersubsidi), tetapi malah menjadi boros,” tegasnya
Dikatakan Said, program mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) dinilai sebagai kebijakan keliru dan tidak pro efisiensi BBM dari pemerintah. “Ini, apalagi ada kebijakan ngawur dari pemerintah, soal LCGC,” ucapnya
Said menegaskan, sepanjang inovasi di bidang otomotif tetap membutuhkan sumber energi dari BBM, maka program tersebut tidak akan menyelesaikan masalah konsumsi BBM.
Meski pemerintah menyebutkan bahwa pemilik LCGC diharuskan menggunakan pertamax, namun ujar Said, tidak menutup kemungkinan mobil murah ini akan mengkonsumsi BBM bersubsidi. “Sulit untuk mengontrol mobil-mobil itu untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi,” tuturnya.
Komentari tentang post ini