Said mengatakan, sejauh ini pemerintah tidak mampu merealisasikan program terkait upaya penghematan BBM bersubsidi. Bahkan, lanjut dia, tingkat konsumsi BBM bersubsidi tidak ubahnya seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. “Apa nanti pemerintah mau minta tambah kuota lagi? Atau menaikkan harga BBM lagi? Ini tidak mungkin,” katanya.
Pasca kenaikan BBM, jelas Said, seharusnya saat ini pemerintah sudah mulai mengimplementasikan pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) sebagai pengganti BBM. “Ke depannya, kita bisa mengoptimalkan penggunaan gas sebagai energi buat kendaraan bermotor. Tetapi upaya ke arah ini juga belum terlihat,” papar Said.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi 6 DPR RI, Erik Satrya Wardhana mengaku bisa memahami keluhan Jokowi soal LCGC. Karena itu, memang harus dibatasi dan mengurangi polusi yang semakin parah. “Dengan catatan pemda DKI harus segera mempercepat ketersediaan transportasi publik yang memadai dan layak,” ujarnya
Erik juga mencatat, meski mobil mungil itu hanya berkapasitas di kisaran 1000 cc namun tetap saja menimbulkan polusi yang merugikan masyarakat luas. “Jangan lupa, pemiliknya menggunakan fasilitas jalan umum yang dibiayai negara dan salah satu sumbernya adalah pajak,” terangnya.
Komentari tentang post ini