JAKARTA-Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengusulkan adanya jabatan Wakil Panglima TNI. Posisi orang nomor 2 di tubuh TNI ini kemungkinan akan diisi oleh perwira tinggi dari TNI Angkatan Udara (AU). Namun penunjukan pejabat yang akan menduduki posisi baru itu akan dilakukan setelah peraturan presiden tentang struktur dan organisasi TNI rampung dilakukan.
Dia menjamin posisi Wakil Panglima TNI akan dapat memecah belah TNI. “TNI itu memiliki struktur yang kuat, tegas,” kata Moeldoko kepada wartawan seusai bersama Menlu Retno Marsudi dan Kepala BIN Marciano Norman diterima Presiden Joko Widodo, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/6).
Moeldoko menjelaskan alasan usulan jabatan Wakil Panglima TNI. “Dari evaluasi TNI, struktur dari Kepala Staf Umum (Kasum) TNI dinilai tidak efektif, karena asistennya adalah asisten Panglima TNI, sehingga ada posisi Letnan Jenderal (Letjen) yang tidak begitu efektif dalam mengelola organisasi,” imbuhnya.
Selain itu jelasnya, TNI itu lebih ke operasional, bukan pembinaan.Pembinaan itu sepenuhnya didelegasikan kepada Kepala Staf Angkatan, sehingga jabatan Panglima TNI itu akan lebih menggigit. Dan suatu saat bisa mengoperasionalkan. Kalau Panglima TNI tidak ada, langsung take over kendali untuk mengoperasional. Bedanya di situ,” jelasnya.
Komentari tentang post ini