WASHINGTON-Otoritas negara-negara di dunia dituntut untuk mempererat kerja sama guna menghadapi tantangan ekonomi dunia yang masih berlanjut. Untuk itu, Indonesia pun telah terlibat aktif dalam berbagai forum dan pembahasan agenda utama kerja sama internasional.
Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo, di sela menghadiri Pertemuan Tahunan International Monetary Fund-World Bank 2016 berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat pada 6-8 Oktober 2016 seperti dikutip dari situs BI di Jakarta, Selasa (11/10).
Pertemuan ini diikuti oleh Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan RI, dan delegasi Indonesia lainnya. Tahun ini, tema utama dalam rangkaian pertemuan adalah “Permintaan dunia yang masih lemah dan menguatnya sejumlah risiko melahirkan lingkungan global yang semakin menantang bagi otoritas”.
Meski terdapat tanda-tanda pemulihan dan peningkatan daya tahan perekonomian di sejumlah negara, pertumbuhan ekonomi dunia belum sesuai harapan.
Motor perbaikan kata Agus diperkirakan berada dari negara emerging. Berlanjutnya pelemahan pertumbuhan ini menambah munculnya risiko baru di sejumlah negara, termasuk kesulitan sebagian masyarakat dalam memetik manfaat globalisasi serta munculnya gejala proteksionisme di beberapa negara.