Hadir antara lain Presiden Jokowi, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, Panglima TNI Gatot Nurmantiyo, Irjen Pol Drs Boy Rafli Amar (mantan kapolda Banten), anggota MPR dan masyarakat.
Dalam acara buka puasa bersama tersebut diisi taushiyah oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr Nazaruddin Umar menjelaskan esensi pesantren surat Al-Baqarah (67) khususnya terkait “ngeyelnya” Bani Israel di bawah kepemimpinan Nabi Musa AS. Di mana di dalam Al-Quran tersebut kata Israel disebut sebanyak 62 kali dan cenderung negatif atau buruk.
Menurut Nazaruddin, dalam Al-quran itu Allah swt sudah mempunyai maping, pemetaan-pemetaan kehidupan social, geopolitik, geo spiritual, geo psikologis dan seterusnya. Hanya saja ada satu bangsa yang terlalu maskulin, ngeyel dank eras kepala di dunia ini, yaitu Bani Israel, yang terlalu mengandalkan rasionalitas. Karena itu dalam hidup ini selalu ada persaingan. Misalnya yang benar dan yang bathil, baik dan buruk, dan sebagainya, namun kebenaran yang akan menjadi pemenang. Tak terkecuali Fir’aun.
Komentari tentang post ini