Karena itu erat kaitannya antara nasionalisme dengan bahasa Indonesia.
Tapi, pasca reformasi ini yang terjadi malah tumbuh-suburnya kedaerahan dengan bahasa daerah yang khas, yang justru mengancam desintegrasi bangsa.
Dengan demikian unsur terpenting dalam memperingati sumpah pemuda sekarang ini menurut Rizal adalah memasukkan bahasa Indoensia sebagai bahasa ibu ke dalam 4 pilar bangsa, di tengah berkembangnya organisasi kemasyarakatan (ormas) yang khas bersifat kedaerahan, yang justru jauh dari nilai-nilai sumpah pemuda itu sendiri.
Yang pasti kata Aziz Syamsuddin, di era reformasi ini bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai kepemudaan itu ke dalam kehidupan sehari-hari yang langsung bersentuhan dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
“Selain itu bagaimana kita mampu berperang melawan narkoba, korupsi, terorisme dan kejahatan kemanusiaan yang merusak generasi bangsa,” ujarnya.
Karena itu seluruh kekuatan bangsa ini menurut Aziz, harus bersatu dan menjadi pemersatu mengisi kemerdekaan, mewujudkan kesejahteraan dan mempertahankan NKRI.