Bocornya PLTN Fukusima di Jepang, katanya, tak ada satupun media Jepang yang menyebutkan korbannya, melainkan bagaimana menyelamatkan manusia dan lingkungannya. “Anak-anak Jepang itu diajari kerja keras, disiplin, berkarakter, dan santun. Itulah namanya national character building,” tuturnya.
Terkait carut marutna tata kelola negara ini, sambung mantan Ajudan Bung Karno ini, bukan karena konstitusinya yang salah. “Para tokoh yang mengamandemen UUD 1945 tak mau disalahkan, karena yang salah itu UU turunanya, seperti UU Otonomi Daerah (Otda), Perda, dan lain-lain,” terangnya.
Menurut Sidharto, saat ini ada tiga kelompok masyarakat yang menyoal amandemen UUD 1945 itu. Pertama, yang ingin kembali ke UUD 1945, kedua DPD RI yang meminta amandemen kelima UUD 1945, dan ketiga para tokoh pengamandemen UUD 1945 tak mau disalahkan karena yang salah kata mereka adalah UU dan aturan turunannya
Karena itu lanjut Sidarto, kalau terbukti UU Otda itu menyimpang dan banyak kebijakan kepala daerah menguntungkan asing dan mengancam eksistensi NKRI, maka bukan saja ditinjau kembali, tapi juga bisa dicabut. “Kalau sudah terbukti menyimpang, something wrong, dan mengancam eksistensi NKRI, maka UU Odta itu bisa dicabut,” pungkasnya. **cea
Komentari tentang post ini