Lanjut, ditambahkan Novri ketika akan bentuk partai nasionalis Indonesia, Bung Karno sudah belajar dari serikat Islam, bahwa ideologi keagamaan itu bukan malah memperlapang, tapi dia ingin mencari payung yang lebih besar lagi.
Sehingga gagasan khilafah pada zaman itu tidak laku seperti sekarang dimana mulai muncul kembali desakan itu. “Pada akhirnya yang dihasilkan Bung Karno dari pemikirannya dia tidak betul-betul adopsi Turki, Indonesia itu pada akhirnya negara yang bukan-bukan, bukan sekuler bukan pula theokratis,” pungkasnya. ***
Komentari tentang post ini