JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$75,39 juta (US$0,00304 per saham) pada 2024, naik 10,17% dibandingkan sebesar US$68,43 juta (US$0,00276 per saham) pada 2023.
Menurut laporan keuangan ENRG per Desember 2024 yang diumumkan, Selasa (25/3/2025), penjualan bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar 11,09% dari US$420,77 juta pada 2023 menjadi US$467,42 juta.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan naik 16,25% dari US$274,71 juta menjadi US$319,36 juta pada 2024. Meski begitu, laba bruto ENRG tetap tumbuh 1,37% dari US$146,06 juta pada 2023 menjadi US$148,06 juta pada 2024.
Manajemen ENRG memang mampu menekan beban usaha turun hingga 0,29% menjadi US$23,95 juta pada 2024 dari US$24,02 juta pada 2023. Hal ini menyebabkan laba usaha ENRG meningkat 1,70% dari US$122,04 juta pada 2023 menjadi US$124,11 juta pada 2024.
Akan tetapi, beban lain-lain neto ENRG meningkat 40,84% dari US$20,74 juta menjadi US$29,21 juta. Hal ini antara lain berasal dari kenaikan beban keuangan, yaitu dari US$22,39 juta menjadi US$38,21 juta. Rugi penurunan nilai meningkat dari US$2,53 juta menjadi US$9,66 juta pada 2024. Hal ini mengakibatkan laba sebelum pajak ENRG turun 6,32% dari US$101,30 juta pada 2023 menjadi US$94,90 juta pada 2024.