“Meskipun kami telah mencapai hasil operasional yang solid, beban keuangan kami meningkat. Pada bulan Desember 2022, kami mengambil pinjaman baru untuk membiayai akuisisi penambahan saham di aset operasional kami yaitu Wayang Windu, Salak, dan Darajat, sebagai bagian dari upaya kami untuk memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham,” katanya.
Meskipun kenaikan beban keuangan berdampak pada penurunan laba bersih setelah pajak menjadi US$145,3 juta, penurunan nilai kepentingan non pengendali telah meningkatkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan minoritas sebesar 17,9% YoY menjadi US$107,4 juta.
“Ke depannya, kami tetap menjalankan rencana ekspansi kami untuk mengoperasikan kapasitas sebesar 1.300 MW pada tahun 2028, yang akan dicapai melalui pengembangan unit-unit baru di wilayah operasi panas bumi kami yang sudah ada dan pengembangan kawasan greenfield di bidang energi panas bumi maupun tenaga angin,” tutup Hendra.
Komentari tentang post ini