Di sisi lain, beban penjualan KLBF naik 0,64%, dari Rp3,20 triliun, menjadi Rp3,22 triliun pada Januari-Juni 2024.
Beban operasi lainnya KLBF turun 79,9% jadi Rp27,35 miliar, dari Rp136,24 miliar, beban umum dan administrasi turun jadi Rp731,6 miliar serta beban bunga dan keuangan turun 24,57% ke Rp37,75 miliar.
Akumulasi penurunan berbagai beban di atas mendorong laba sebelum pajak emiten produsen farmasi itu tumbuh sebesar 22,06% jadi Rp2,36 triliun pada Januari-Juni 2024 dibandingkan Rp1,93 triliun pada Januari-Juni 2023.
Komentari tentang post ini