“Ke depan, PGE akan tetap fokus untuk memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya geothermal serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau,” tutup Nelwin.
Sebagai informasi tambahan, pada 27 April 2023 lalu, PGE berhasil membukukan Rp 6 triliun dari penerbitan obligasi hijau (green bond).
Dari nilai penerbitan green bond ini, PGE berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali.
Bunga yang didapatkan green bond PGE pun sangat kompetitif, yakni sebesar 5,15%.
Persentase tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis PGE.
Green bond PGE ini menjadi bond premium di secondary market yang tercatat pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) atau Bursa Efek di Singapura.
Komentari tentang post ini