JAKARTA-Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum mempengaruhi pertumbuhan kredit perbankan. Karena itu, bank sentral yakin, pertumbuhan kredit perbankan masih akan terjadi, tergantung alokasi dana subsidi tersebut “Sebelum BI Rate naik kredit memang melambat, tapi kalau kenaikkan BBM mempengaruhi pada pertumbuhan kredit, saya kira itu belum tentu,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah, usai acara diskusi program MoneyMinded dmi ANZ Tower, Jakarta, Rabu (19/6).
Kendati demikian, dia mengaku, pertumbuhan kredit perbankan nasional mengalami perlambatan di bulan April yaitu 21,9 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya Maret sebesar 22,2 persen.
Difi menjelaskan, jika dana subsidi  BBM dialihkan untuk infrastruktur pembangunan maka akan berdampak pada pertumbuhan kredit. “BBM naik, itukan tergantung realokasi subsidi BBMnya dialihkan kemana, fiskalnya kemana. Kalau subsidi itu untuk sektor pembangunan saya rasa akan berjalan dan ini baik untuk ekonomi kita juga akan terlihat kredit perbankan seperti apa ,” tukas Difi.