JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV- 2014 mengalami surplus sebesar US$2,4 miliar. Surplus NPI ini ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial sebesar US$7,8 miliar yang melampaui defisit transaksi berjalan sebesar US$6,2 miliar (2,81% PDB).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan surplus NPI triwulan IV-2014 tersebut pada gilirannya mendorong kenaikan posisi cadangan devisa dari US$111,2 miliar pada akhir triwulan III -2014 menjadi US$111,9 miliar pada akhir triwulan IV -2014. Jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri Pemerintah selama 6,4 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional. “Pada Januari 2015, posisi cadangan devisa kembali meningkat menjadi US$114,2 miliar,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/2).
Menurutnya, di tengah proses pemulihan global yang lebih lambat dari perkiraan, kinerja transaksi berjalan membaik. Defisit transaksi berjalan triwulan IV- 2014 lebih rendah dibandingkan dengan defisit US$7,0 miliar (2,99% PDB) pada triwulan III- 2014. Perbaikan kinerja transaksi berjalan tersebut terutama didukung oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan barang seiring naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas. “Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat karena pertumbuhan ekspor (1,4%, qtq) yang melampaui pertumbuhan impor (0,2%, qtq),” jelasnya.
Komentari tentang post ini