JAKARTA-Surplus Neraca Perdagangan Indonesia meningkat dipengaruhi oleh kenaikan surplus neraca nonmigas dan menyempitnya defisit neraca migas. Neraca Perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar 1,33 miliar dolar AS pada Juli 2015, lebih tinggi dibandingkan surplus neraca perdagangan Juni 2015 sebesar 0,53 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menjelaskan peningkatan surplus neraca pedagangan nonmigas disebabkan oleh penurunan impor nonmigas yang lebih tajam dibandingkan dengan penurunan ekspor nonmigas. Surplus neraca perdagangan nonmigas naik menjadi 2,20 miliar dolar AS pada bulan Juli 2015 dari 1,67 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut ditopang oleh impor nonmigas yang turun sebesar 25,1% (mtm) menjadi 7,79 miliar dolar AS, terutama karena penurunan impor mesin dan peralatan mekanik. “Sementara itu, ekspor nonmigas turun sebesar 17,2% (mtm) seiring turunnya ekspor lemak dan minyak hewan/nabati,” ujarnya di Jakarta, Selasa (18/8).
Di sisi lain, jelasanya defisit neraca migas menyempit seiring turunnya impor migas. Defisit neraca migas turun menjadi 0,87 miliar dolar AS di Juli 2015 dari 1,14 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. Impor migas tercatat turun 11,0% (mtm), karena penurunan impor minyak mentah, hasil minyak, dan gas. Sementara itu, penurunan ekspor minyak mentah dan hasil minyak menekan ekspor migas, yang mengalami penurunan sebesar 1,3% (mtm). “BI memandang surplus neraca perdagangan Juli 2015 ini positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan triwulan III-2015 yang semakin membaik,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini