Dia menjelaskan, neraca perdagangan nonmigas Mei 2020 mencatat surplus sebesar 2,10 miliar dolar AS, berbalik dari capaian bulan sebelumnya yang defisit 81,7 juta dolar AS.
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas sejalan dengan permintaan domestik yang melemah akibat merebaknya dampak COVID-19.
Penurunan impor nonmigas terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang.
Sementara itu, ekspor nonmigas menurun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global yang juga melambat, meskipun beberapa komoditas seperti emas, serta besi dan baja membaik.
“Adapun neraca perdagangan migas pada Mei 2020 mencatat defisit sebesar 5,4 juta dolar AS, lebih rendah dari defisit pada bulan sebelumnya sebesar 290,4 juta dolar AS. Perbaikan defisit ini dipengaruhi penurunan impor migas sejalan dengan penurunan permintaan minyak mentah dan hasil minyak, dan peningkatan ekspor migas, terutama pertambangan gas,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini