Total impor Januari-Februari 2014 mencapai USD 28.701,5 juta, atau turun 6,7%. Penurunan impor ini dipicu oleh menurunnya impor migas dan non migas masing-masing sebesar 7,9% dan 6,3%. Di sektor migas, impor hasil minyak mengalami penurunan yang signifikan, sebesar 14,6%. Sementara di sektor non migas, penurunan terjadi pada impor barang konsumsi. “Penurunan impor hasil minyak dan barang konsumsi yang signifikan berkontribusi terhadap surplus perdagangan kita,” ungkapnya.
Selama bulan Februari 2014, Impor migas turun 2,6% dari bulan sebelumnya (MoM) dan turun 5,1% dari bulan yang sama di tahun sebelumnya (YoY). Sementara itu, impor non migas turun 9,1% dari bulan sebelumnya (MoM) dan turun 11,5% dari bulan yang sama di tahun sebelumnya (YoY).
Struktur impor bulan Januari-Februari 2014 masih didominasi oleh impor bahan baku/penolong yang mencapai 76,1% dan barang modal sebesar 17,3%. Impor bahan baku/penolong mengalami penurunan sebesar 7,6%, menjadi USD 21.848,7 juta. Sementara impor barang modal mencapai USD 4.968,4 juta, turun 4,1%, dan impor barang konsumsi turun sebesar 2,2%. “Secara kumulatif selama Januari-Februari 2014 total neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD 341,4 juta, terdiri dari neraca non migas surplus USD 2.187,6 juta, sementara neraca migas defisit USD 1.846,2 juta,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini