Keenaikan tersebut ditopang peningkatan yield aset dan perbaikan cost of fund ke level 4,2 persen. Komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor perumahan melalui 350 ribu kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan program Kredit Program Perumahan (KPP), diyakini akan mendongkrak pertumbuhan kredit BBTN pada 2026.
Sementara itu, analis PT Binaartha Sekuritas, Avanza Bagus Aditya dan Achmadi Hangradhika menyebutkan, kinerja BBTN menunjukkan tren pemulihan yang solid.
“Kenaikan NII yang mencapai 44,49 persen (y-o-y) menjadi Rp12,61 triliun dinilai sebagai katalis penting bagi perbaikan profitabilitas BTN. Ditambah langkah spin-off BTN Syariah, kami melihat BTN masuk fase pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tulis analis Binaartha Sekuritas.
Kedua analis tersebut menyampaikan, kinerja positif BBTN juga tercermin dari pertumbuhan laba bersih 10,58 persen (y-o-y) hingga September 2025 menjadi Rp2,3 triliun.
Peningkatan pendapatan bunga dan efisiensi pendanaan mendorong net interest margin (NIM) BBTN meningkat 100 basis poin (y-o-y) menjadi 3,9 persen pada Kuartal III-2025 .
Dengan demikian, Binaartha Sekuritas merekomendasi Buy untuk BBTN, dengan target price (TP) di level 1.345.













